Mengenal Pajak Laba Usaha dalam Tax Treaty
Konsultan pajak – Dalam era globalisasi saat ini, semakin banyak...
684 West College St. Sun City, United States America, 064781.
Tax Now – Organisasi memang sebuah lembaga nirlaba, tetapi bukan berarti tidak membutuhkan pencatatan keuangan dan pelaporan keuangan yang akurat. Inilah mengapa organisasi nirlaba membutuhkan jasa akunting organisasi.
Jasa akunting ini akan membantu Anda mengelola dan menentukan SOP akuntansi untuk organisasi. Mungkin tidak banyak yang memahami bahwa pengelolaan keuangan untuk organisasi tidak bisa disamakan dengan organisasi dengan orientasi laba.
Karena itu, Anda tidak bisa menggunakan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sama dengan pengelolaan keuangan pada perusahaan dan organisasi dengan orientasi laba.
Bagaimana SOP ini diterapkan pada sebuah organisasi nirlaba? Di saat seperti inilah Anda membutuhkan jasa akunting organisasi dari Kantor Akuntan Publik yang memahami lebih baik bagaimana SOP tersebut diterapkan dalam operasional organisasi.
Organisasi nirlaba merupakan lembaga atau institusi dalam beragam skala yang dalam aktivitasnya tidak ditujukan untuk mencari atau mendapatkan laba. Setiap aktivitas dalam organisasi tidak boleh ditujukan untuk pencarian keuntungan.
Bilapun ada aktivitas perdagangan atau aktivitas ekonomi lain yang berjalan dalam organisasi, maka tujuannya adalah mencari dana tambahan untuk menjalankan operasional organisasi, bukan untuk keuntungan.
Organisasi biasanya memiliki tujuan utama untuk mendukung atau melakukan pengabdian atas suatu objek atau perihal tertentu. Biasanya merupakan gerakan sosial sehingga pendanaannya tidak bersifat sebagai modal dan pendapatannya tidak diperlakukan sebagai keuntungan. Tetapi sebagai tambahan dana operasional.
Di sini, dana yang menjadi modal operasional utama organisasi sifatnya adalah sumbangan, donasi atau suntikan dana dari lembaga mitra, pihak ketiga dan lain sebagainya. Terkadang, juga muncul dana tambahan yang datang dari kegiatan ekonomi organsasi seperti jual beli. Namun setiap dana yang masuk harus dialokasikan untuk aktivitas organisasi dan tidak disisihkan sebagai laba.
Sudah dijabarkan diatas, bahwa dalam sebuah keuangan organisasi nirlaba, terdapat sejumlah perbedaan mendasar yang membuat perlakuannya tidak dapat disamakan dengan organisasi dengan orientasi laba.
Adapun pembeda organisasi nirlaba dan organisasi orientasi laba dalam segi keuangan adalah sebagai berikut.
banyak orang berasumsi bahwa sebuah organisasi nirlaba tidak memerlukan pengelolaan keuangan yang profesional. Padahal meski organisasi ini tidak berorientasi pada laba, bukan berarti lembaga tersebut tidak membutuhkan pengelolaan keuangan dan akuntansi yang terstandar.
Karena, organisasi nirlaba sebenarnya tetap perlu melakukan pertanggung jawaban keuangan kepada pihak pihak yang menjadi sumber dana operasional dari organisasi. Dalam hal ini tentu saja yang dimaksud adalah para donatur dan mitra.
Karena itulah, diperlukan pengelolaan keuangan dan akuntansi untuk organisasi. Tidak untuk melaporkan keuntungan kepada pemilik saham. Tetapi untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan dan penyaluran dana donasi.
Bahwa donasi yang telah diterima oleh organisasi tersebut telah dipergunakan dan disalurkan sebagaimana mestinya. Ini harus dijabarkan dengan cukup jelas dalam keuangan operasional dan aktivitas dari organisasi tersebut.
Jadi target dari laporan keuangan dari organisasi nirlaba adalah para donatur. Bukan pemegang saham sebagaimana pada perusahaan konvensional. Dan tentu saja tidak ada laporan yang menunjukan kondisi laba rugi.
Pelaporan meliputi laporan arus kas yang menunjukan bagaimana penerimaan dan penggunaan dana secara keseluruhan. Kemudian juga laporan neraca untuk menunjukan kondisi terkini dari struktur keuangan dari organisasi.
Tentu saja, untuk menghasilkan laporan keuangan yang tepat diperlukan adanya pengelolaan keuangan dan akuntansi untuk organisasi dengan tepat pula. Dimana setiap aktivitas keuangan direncanakan dan dicatat sesuai dengan SOP yang sesuai untuk akuntansi organisasi nirlaba.
Untuk lebih jelasnya, perlakuan akuntansi untuk organisasi sebenarnya sudah dijabarkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45. Ini adalah aturan seputar pengelolaan keuangan dan akuntasi untuk organisasi berdasar Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI).
Untuk gambaran mengenai bagaimana akunting organisasi dijalankan, berikut beberapa poin penting yang perlu dicermati sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 45
Aktiva bersih dalam organisasi nirlaba tetap menunjukan kekayaan aset dari organisasi tersebut. Hanya saja di sini, aktiva bersih digambarkan dalam 3 poin, yakni aktiva bersih terikat permanen, aktiva bersih terkait temporer, dan aktiva bersih tidak terikat.
Setiap pemasukan yang didapat oleh organisasi pada dasarnya masuk dalam kategori sumbangan. Sifatnya tentu saja meningkatkan nilai kekayaan pada aktiva.
Ada hal yang perlu ditekankan pada posisi pasiva. Di sini akan dibagi menjadi sumbangan tetap, sumbangan tidak terikat dan dana umum. Dana umum ini menjadi bagian untuk mengakui pendapatan keuntungan aktivitas ekonomi organisasi yang sifatnya menambah kas organisasi.
Tidak ada poin laba rugi dalam pasiva karena memang tidak ada pengakuan laba dalam organisasi nirlaba.
Anda sudah memahami bahwa meski organisasi nirlaba tidak bertanggung jawab memberikan imbalan dalam bentuk apapun kepada pihak donatur dan sumber dana lainnya. Tetapi organisasi tersebut tetap berkewajiban menyusun laporan keuangan terstandar untuk mempertanggung jawabkan penggunaan dana donasi dengan profesional.
Namun, dengan sejumlah catatan perbedaan antara akuntansi konvensional untuk organisasi orientasi laba sebagaimana dijelaskan di atas. Jelas tidak mudah bagi kebanyakan orang mengelola laporan keuangan dalam organisasi dengan efektif.
Ada beberapa penyesuaian mulai dari perencanaan, pencatatan, alur akuntansi hingga pelaporannya. Meski terlihat sederhana, nyatanya pencatatan dan penyusunan laporan keuangan organisasi nirlaba jelas membutuhkan pemahaman mendalam seputar akuntansi.
Di saat seperti ini Anda membutuhkan kantor akuntan publik untuk memberikan jasa akunting organisasi. Jasa akunting organisasi ini akan membantu Anda mengelola keuangan organisasi nirlaba dengan lebih tepat dan sehat.
Mulai dari perencanaan keuangan organisasi, pencatatan aktivitas keuangan dari organisasi, alur akuntansi di dalam, hingga pelaporannya di akhir periode. Ini akan disesuaikan dengan karakter kegiatan organisasi dan standar operasi yang sudah ditentukan dalam PSAK 45.
Kantor akuntan publik juga akan membantu organisasi untuk melakukan proses audit secara berkala untuk memastikan setiap pelaporan dan pencatatan sudah dijalankan dengan tepat dan benar.
Pastikan Anda memilih kantor akuntan publik yang telah memiliki portofolio cukup baik dalam menjalankan jasa akunting organisasi. Pengalaman yang mereka miliki akan membantu pihak akuntan publik lebih optimal memahami pendekatan terbaik yang tepat untuk akuntansi organisasi.
Itulah gambaran mengenai bagaimana penerapan akuntansi untuk organisasi. Dan mengapa Anda membutuhkan jasa akunting organisasi dari kantor akuntan publik untuk menerapkan SOP yang sesuai dengan PSAK 45 mengenai akuntansi organsasi nirlaba.